Komunikasi Massa : Makalah Televisi Publik
![]() |
Komunikasi Massa : Makalah Televisi Publik |
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara
khusus, publik dalam istilah penyiaran publik diposisikan dalam dua pengertian,
yakni sebagai khalayak (pemirsa atau pendengar) dan sebagai partisipan yang
aktif. Pemahaman ini terkait dengan kebebasan menyatakan pendapat, hak untuk
mendapatkan informasi, serta upaya pemberdayaan masyarakat dalam proses menuju
civil society.
Sementara
mengenai syarat penyiaran publik (public service broadcasting), diantaranya
adalah media yang:
1) Tersedia
(available) secara “general-geographis”,
2) Memiliki concern terhadap identitas
dan kultur nasional,
3) Bersifat independen, baik dari kepentingan negara
maupun kepentingan komersil,
4) Memiliki imparsialitas program,
5) Memiliki ragam
variasi program, dan
6) Pembiayaannya dibebankan kepada pengguna media.
Definisi tersebut mengandaikan bahwa penyiaran publik dibangun didasarkan pada
kepentingan, aspirasi, gagasan publik yang dibuat berdasarkan swadaya dan
swamandiri dari masyarakat atau publik pengguna dan pemetik manfaat penyiaran
publik.
Oleh
karena itu, ketika penyiaran publik dibangun bersama atas partisipasi publik,
maka fungsi dan nilai kegunaan penyiaran publik tentunya ditujukan bagi
berbagai kepentingan dan aspirasi publik. Kemudian, untuk menjawab kehadiran
media penyiaran publik di Indonesia saat ini, terdapat hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, telekomunikasi sebagai basis material. Keberadaan media
penyiaran publik bertumpu pada ranah (domain) telekomunikasi, yaitu fasilitas
transmisi signal. Setiap transmisi menggunakan jalur telekomunikasi berupa
gelombang elektromagnetik yang ‘dikuasai’ negara. Regulasi penyiaran publik
harus menjamin pengelolaan spektrum gelombang tersebut dalam bingkai penguatan
publik.
Untuk
memahami penyiaran publik secara lebih lanjut, berikut dalam pembahasan akan
dijelaskan sedikit banyaknya mengeani penyiaran publik berdasarkan bahan bacaan
yang berjudul “Publik Memerlukan TVRI” oleh
Sabam Leo Batubara dan bacaan yang berjudul “TVRI Mau Kemana?” oleh Ishadi SK.
Baca juga : Pengertian dan Sejarah Media Siaran
Rumusan Masalah
Tulisan
kali ini akan mencoba menjawab beberapa
poin penting dari komunikasi pembangunan, spesifiknya mengenai pengaruh siaran
televisi di daerah pedesaan. Antara lain :
1. Berdasarkan bahan bacaan tersebut rumuskan pengertian TVRI sebagai televisi publik dan bandingkan dengan televisi swasta.
2. Gambarkanlah kondisi TVRI dewasa ini (kekuatan dan kelemahan) menurut pendapat penulis. Menurut Anda apa solusi yang perlu ditempuh agar TVRI menjadi televisi publik yang dapat “hidup berdampingan” dengan televisi swasta dan jenis penyiaran televisi lainnya?
3. Sesuai dengan teori fungsi televisi publik, fungsi apa saja yang mendapat penekanan oleh penulis? Fungsi apa saja yang kurang diperhatikan penulis?
4. Berdasarkan pemahaman Anda tentang Televisi Publik, bagaimanakah seharusnya televisi publik yang ideal? Hubungkan dengan teori ruang publik Habermas.
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat yang ingin diberikan oleh penulis kepada pembaca adalah agar pembaca
dapat mengetahui lebih dalam mengenai lembaga penyiaran publik (TVRI).
PEMBAHASAN
Berdasarkan bahan bacaan tersebut rumuskan pengertian TVRI sebagai televisi publik dan bandingkan dengan televisi swasta.
Sebagaimana
tercantum dalam UU Penyiaran No. 32/2002, TVRI-RRI adalah lembaga penyiaran
publik yang bersifat independen, netral, dan berfungsi memberikan layanan untuk
kepentingan masyarakat.
Televisi publik merupakan
sebuah lembaga penyiaran alternative yang tidak menempatkan dirinya di bawah
intervensi negara ataupun subordinasi pasar, melainkan di bawah supervise dan
evaluasi publik. Televisi publik adalah penyiaran alternative yang di lindungi
oleh negara dan pemerintah. Televisi yang mengedepankan kepentingan publik dan
menyuguhkan beberapa program untuk masyarakat yang didominasi oleh berita,
talkshow dengan beberapa pejabat, dan budaya negara itu sendiri. Maka tak heran
jika kini tv publik kalah pamor dengan tv swasta lain nya karena memang program
yang di sajikan terkesan monoton dan taka nada inovasi seperti televise swasta
lainnya
Berbeda dengan televisi
swasta yang ditetapkan sebagai lembaga penyiaran komersial oleh UU, tentunya
televisi swasta penuh dengan unsur kpentingan yang bersifat komersial,
mengedepankan kepentingan pemilik modal dan mencari keuntungan dari program
yang disajikan.
Baca juga : Kelompok Sosial : Pengertian dan Jenis Kelompok
Gambarkanlah kondisi TVRI dewasa ini (kekuatan dan kelemahan) menurut pendapat penulis. Menurut Anda apa solusi yang perlu ditempuh agar TVRI menjadi televisi publik yang dapat “hidup berdampingan” dengan televisi swasta dan jenis penyiaran televisi lainnya?
Sebagai stasiun tertua di Indonesia seharusnya TVRI menampilkan
program acara unggulan yang dinantikan masyarakat. Berita yang
disajikan seharusnya terbilang aktual. Tetapi sayangnya permasalahan yang
dihadapi TVRI begitu banyak. Siapapun yang duduk di jajaran Dewan Pengawas
serta jajaran Direksi sangat sulit untuk menyelesaikannya. TVRI memiliki kelebihan dan kekurangan
untuk kelebihannya sendiri seharusnya dikembangkan untuk kemajuan sedangkan
kekurangannya hendaknya dijadikan peluang untuk mencapai kesuksesan. Dengan
menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat),
kekuatan TVRI dari sisi kualitas SDM terbilang profesional di bidang
Broadcasting, segudang diklat profesi baik dari dalam maupun luar negeri
disayangkan masalah kuantitas kurang menggembirakan. Karena jumlah karyawan
TVRI mencapai 7000 orang. Terbilang gemuk dibandingkan TV
swasta. Namun TVRI sangat menggembirakan dari unsur Kapital atau
permodalan. Unsur pendanaan ini bersumber APBN dan APBD serta kerjasama
yang sah dengan pihak ketiga. Selain itu program acara unggulan yang masih
ditunggu-tunggu masyarakat adalah Berita Nasional dan dunia Dalam Berita.
Kelemahan TVRI di antaranya
terletak pada program acaranya yang kurang berorientasi pada kebutuhan
dan keinginan masyarakat, rendahnya take home pay yang diterima karyawan dan belum
memanfaatkan teknologi penyiaran secara optimal dibandingkan televisi
swasta. TVRI juga memiliki
beberapa ancaman yang perlu disikapi. Di antaranya adalah persaingan yang
sangat ketat di tingkat nasional dengan banyaknya TV Swasta. Di tingkat
lokal, TVRI daerah pun mendapat gempuran yang signifikan dari TV swasta lokal
dengan penjualan spot promo harga murah. Pada bagian lain, ancaman yang sangat
serius untuk dicermati adalah image TVRI yang kurang bagus di mata
masyarakat. Penerimaan siaran televisi di rumah penduduk masih kurang bersih
sehingga orang kurang tertarik untuk menonton. Imbasnya, pelanggan/mitra kerja
enggan beriklan di TVRI, selain itu, masyarakat juga kurang memahami penggunaan
sistem pemancar TVRI yang selama ini menggunakan VHF, harus menggunakan
anten lama. Sedangkan anten baru hanya menangkap siaran dengan
sistim UHF. Siaran TVRI memang
kurang bagus diterima masyarakat karena perbedaann sistim pemancaran
siarannya. Dibalik ini semua, TVRI masih memiliki peluang yang besar untuk
merebut kesempatan dan bersaing dengan TV swasta. Di antaranya, minat masyarakat
menonton TV masih sangat tinggi. Terbukti saat siaran berita
nasional dan dunia dalam berita, masyarakat di daerah masih menunggu informasi
dari TVRI karena dianggap memiliki informasi yang akurat dan tidak ada unsur
rekayasa serta intrik politik atau bertujuan bisnis
tertentu.
Sehingga TVRI
memerlukan solusi yang perlu ditempuh agar TVRI menjadi televisi publik yang
dapat “hidup berdampingan” dengan
televisi swasta dan jenis penyiaran televisi lainnya yang pertama,
TVRI harus
memperbaiki pemancarnya, dari sistim VHF menjadi UHF. Hal ini harus segera
diubah dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama jika TVRI ingin merebut hati
pemirsa dan memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan peran dan fungsi
TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik.
TVRI harus
berani mengurangi jumlah karyawan. Jumlah karyawan TVRI yang sudah mencapai
7.000 orang tidak efektif serta tidak efisien lagi dalam kondisi
sebuah stasiun televisi. Hal ini berimbas pada take home pay yang diterima
karyawan, hanya mendapatkan gaji sesuai flat PNS.
TVRI harus
menggunakan teknologi penyiaran, dengan mengganti peralatan dari analog menjadi
sistem penyiaran digital. Upaya penggantian ini sudah dilakukan beberapa
waktu lalu. Diresmikan oleh Wapres, Yusuf Kalla, di TVRI Jakarta. Namun
perlu dikembangkan hingga ke daerah-daerah.
TVRI harus
mendudukan permasalahan modal kerja dengan pemerintah dan DPR-RI. Dalam
APBN 2008, TVRI hanya mendapatkan dana Rp. 264 Milyar. Rp. 64 Miliar di
antaranya untuk pembangunan pemancar di Kebun Jeruk dan Rp. 200 milyar untuk
operasional yang dibagi dengan puluhan TVRI daerah.
TVRI harus
melakukan survei ulang terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat tentang
acara yang disukai. Program acara harus mengacu kepada apa yang
dibutuhkan dan apa yang diingin masyarakat. Bukan apa yang diinginkan pengelola
stasiun televisi.
Baca juga : Pengertian dan Peran Komunikasi Massa
Sesuai dengan teori fungsi televisi publik, fungsi apa saja yang mendapat penekanan oleh penulis? Fungsi apa saja yang kurang diperhatikan penulis?
Dalam
teori mengenai penyiaran publik ,terdapat beberapa fungsi televisi publik,
antara lain:
1. Fungsi politik, dimana televisi publik memberikan prioritas kepada golongan marjinal untuk bersuara dalam dialog nasional maupun internasional
2. Fungsi sosial, berorientasi terhadap nilai-nilai normatif dan menampilkan keragaman dan pluralisme masyarakat.
3. Fungsi budaya, mencerminkan masyarakat dengan aktivitasnya.
Dalam
bahan bacaan, dapat di analisis bahwa penulis menekankan fungsi televisi publik
sebagai fungsi Sosial, dimana penulis menjelaskan bahwa televisi publik
haruslah memberikan sajian program acara yang mencakup keanekaragaman
masyarakat indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, geografis,
demografis, psikologis, dan juga bahasa. Kemudia juga penulis menyinggung
mengenai kepentingan masyarakat, yakni terkai politik dimana penulis
menjelaskan bahwa televisi publik haruslah dapat memberikan sajian program
terhadap masyarakat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, dan dapat
memberikan pencerahan serta mencerdaskan khalayak masyarakatnya.
Adapun
fungsi yang kurang diperhatikan penulis adalah fungsi budaya, dimana tidak
terdapat pembahasan mengenai peran televisi publik yang mencerminkan kativitas
masyarakat.
Berdasarkan pemahaman Anda tentang Televisi Publik, bagaimanakah seharusnya televisi publik yang ideal? Hubungkan dengan teori ruang publik Habermas.
Menurut Habermas, ruang publik adalah
suatu forum dimana partisipan bebas dan terbuka mendiskusikan isu-isu berkenaan
dengan kepentingan umum di masyarakat. Habermas juga mengajukan 3 persyaratan
konsensus etika dalam diskusi di ruang publik, antara lain :
Persyaratan akses, bahwa semua orang dapat ikut serta dalam diskusi di ruang publik tentunya dengan memiliki kompetensi tertentu.
Persyaratan Argumen, semua orang di mungkinkan mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan, dan mengekspresikan secara tulisan.
Persyaratan justifikasi, argumen dinyatakan benaratau salah berlandaskan standarisasi tertentu.
Dari teori yang telah dikemukakan oleh Habermas,
kaitannya dengan idealisme televisi publik adalah, bahwa menjadi televisi
publik yang ideal haruslah memenuhi beberapa persaratan yang di jelaskan
diatas, seperti persyaratan akses, dimaksudkan disini adalah bahwa televisi
publik yang ideal harus mampu menyentuh dan mengayomi seluruh lapisan
masyrakat, serta mendorong keikutsertaan dalam mengemukakan opini terkait
kebijakan publik.
Selain itu, untuk menjadi televisi
publik yang ideal juga harus mempertimbangkan mata program acara yang
berimbang, memiliki informasi, hiburan, dan memberikan inspirasi terhadap
khalayaknya.
1. Artikel ini adalah salah satu Tugas dari Mata Kuliah Komunikasi Massa dengan Materi Televisi Publik.
2. Untuk Mendapatkan Artikel ini silahkan menghubungi Admin melalui Email yang tertera.
nice post gan , info bermanfaat ..!
BalasHapussiap, terimakasih sudah berkunjung
Hapusnice pos ka,
BalasHapusterimakasih telah berkunjung
HapusTerima Kasih gan makalahnya udah dishare. bermanfaat ini buat saya.
BalasHapusthanks info
BalasHapusnice post gan...
BalasHapusBermanfaat infonya. Nice
BalasHapustapi kok sekarang makin banyak tayangan ga bermutu gan? :(
BalasHapus